Monday, February 29, 2016

GARLIC AND ONION


GARLIC & ONION
Long time ago in a village lived a family consisting of father, mother and a beautiful teenage girl named Bawang Putih (garlic). They are a happy family. Although the father Bawang Putih (garlic) traders only normal, but they are harmonious and peaceful living. But one day the mother Bawang Putih (garlic) sick and eventually died. Bawang Putih (Garlic) very similarly in his father’s sorrow.
Live in the village is also a widow who has a child named Bawang Merah (Onion). Since the mother’s Bawang putih died, Bawang Merah mother often went to the Bawang Putih house. He often brings food, Bawang Merah help tidy the house or just keep Bawang Putih and shoot the father. Finally Bawang Putih father thinking that it may be best if he just married mother Bawang Merah, Bawang Putih not so lonely anymore. Then Bawang Putih’s father and Bawang Merah’s mother married. Originally Bawang Merah mother’s and Bawang Merah is very good to Bawang putih. However, the nature of long run they began to look authentic. They often bristle Bawang Putih and gave her a job if the father of Bawang Putih are going to trade. Bawang Putih must do all homework, while Bawang Merah’s mother and Bawang Merah just sit only. Of course Bawang white father did not know about it, because Bawang Putih never tell to her father.
One day Bawang Putih’s father fell ill and then died. Since that time Bawang Merah’s mother and Bawang merah more powerful and haphazardly against to Bawang putih. Bawang Putih almost never rest. She should wake up before dawn, to prepare the water bath and breakfast for Bawang Merah and her mother. Then he had to feed the livestock, watering thegarden and wash clothes to the river. But he still must iron the clothes, tidy house, and many other jobs. But Bawang Putih always happy to do the work, because she hopes one day the stepmother will love such as her child own.
This morning as usual Bawang Putih bring basket containing the clothes in the river will wash. She sang with the small paths in the forest edge of a small regular she walk. Today the weather was very bright. Bawang Putih immediately wash all the dirty clothes brought. She fell very happy, Bawang putih not realize that one of the clothes have been brought out flow. Unfortunately the shirt is a lovely shirt her stepmother.
When the think that, clothes’s stepmother was too far away. Bawang Putih, try the river to search for it, but did not succeed to find it. With the despair he returned to the house and told to his mother.
“filthy!” Rave stepmother. “I did not want to know, the main thing you need to find the clothes! And do not dare go home if you have not found it. Understand? ”
Bawang Putih forced to obey the wishes her stepmother. She immediately wen to place the river washed earlier. The sun has begun to escalate, but Bawang Putih not find clothes for her mother. He installed her eyes, thoroughly looking for each radix stick to the root of the river, the mother who knows clothes get caught in there. After a long stride and the sun is slanting to the west, Bawang Putih saw a rancher who is bath him buffalo. Bawang putih then ask: “O good uncle, do you see the red shirt who wander through here? Because I have to find and bring it home. ” “Yes I see the bud earlier. If you pursue quick, you may be able to pursue, “said the uncle. “Ok uncle, thank you!” Said Bawang Putih and immediately ran back the river bank.
Day has begun dark, Bawang Putih have started despair. The night will soon arrive, and Bawang putih. From a distance appear to light the lamp that came from a hut in the river bank. Bawang putih immediately came to the house and knock the door.
“Excuse me …!” Said Bawang putih. An old woman opened the door. “Who are you kid?” ask the grandmother.
“I’am Bawang putih grandmother. Earlier I’am looking for a dress my mother that away in the river. And now benighted. Can I stay here tonight? “ask Bawang putih.
“Can. Are you looking for a shirt red? “Ask grandmother.
“Yes granmother. What is … u find it? “ask Bawang putih.
“Yes. Earlier clothes that get caught in front of the house. Unfortunately, when I like that dress,”said the grandmother. “Okay I will return it, but you must first stay here for a week. I do not have long conversation with anyone, how? “Fate grandmother.
Bawang Putih think a moment. It seems lonely grandmother. Bawang Putih also felt compassion.
“Nek Okay, I will accompany a grandmother for a week, the grandmother is not bored with it,” said Bawang Putih smile.
Bawang Putih for a week to stay with the grandmother. Bawang Putih every day to help grandmother’s the work house. Of course, the grandmother feel happy. Until eventually even have a week, a grandmother also called Bawang Putih.”Nak, you have a week to stay here. And I am happy because you’re a studious child and kind. Therefore, it is appropriate my promise you can bring home your mother shirt. And one more, you can choose one of two pumpkin as a gift!” Said the grandmother.
Initially Bawang white refused grandmother give the gifts but grandmother force her. Bawang putih finally choose the most small pumpkin. “I’m afraid, canot to bring a big one,” she said. Grandmother was smiling and deliver Bawang Putih untill to the front house.
Reachhe at home, Bawang Putih give a red shirt to her stepmother owned while she went to the kitchen to chop the yellow pumpkin. Would surprise Bawang Putih when pumpkin split it, there appeared to contain a gold jewel is very large. She shout so happy and told the wonderful things to her stepmother and Bawang Merah with a greedy suddenly seize the gold and the jewel. They force Bawang Putih to recount how she can get these gifts. Bawang putih told with honest.
Hear the story of Bawang Putih, Bawang Merah and her mother plan to do the same thing but this time Bawang Merah will do it. In short word, Bawang Merah reache in the house grandmother in the river. Such as Bawang Putih, Bawang Merah also be required to accompany for a week. Not like Bawang putih that diligent, for a week of Bawang Merah only sit Lazy.
Even if there is then the result is never good because it always works with the origin-derived. Finally after a week that grandmother allows Bawang Merah to go. “The grandmother should be given the pumpkin as gifts because i had accompany for a week?” Ask Bawang Merah. Grandmother had told Bawang Merah select one of two of the pumpkin offered. Quickly Bawang Merah take a large pumpkin and without thanked to her swing away.
Reach in the house Bawang Merah immediately to meet her mother and happyly show the pumpkin that brought. For fear of Bawang Putih will ask for it, they told Bawang Putih to go to the river. Then they can not wait to rip the pumpkin. But was not gold jewel that is out of the pumpkin, but animals such as venomous snakes, scorpions, and others.
http://www.belajaringgris.net/dongeng-bahasa-inggris-bawang-merah-dan-bawang-putih-1930.html

MALIN KUNDANG

Pada jaman dahulu kala, di sebuah desa nelayan di pesisir Sumatra, hiduplah sebuah keluarga miskin. Mereka terdiri dari seorang ayah, ibu dan anak laki-laki. Begitu miskinnya mereka, gubuk tempat tinggalnya yang terbuat dari daun dan pelepah nipah, bergoyang-goyang tertiup angin. Pakaian mereka compang-camping. Badan mereka kurus kering karena kurang makan. 

Malin Kundang, demikian nama anak laki-laki itu. Ia sebenarnya anak yang tampan, cerdas dan tangkas. Hanya saja, tubuhnya yang kurus dan balutan baju yang buruk membuatnya tampak sangat jelek dalam pandangan mata. Malin Kundang mempunyai bekas luka di siku tangan kanannya. Bekas luka itu cukup besar sehingga sangat mudah terlihat. Ia pernah terjatuh sewaktu mengejar anak-anak ayam tetangga dan terluka akibat terjerembab di atas batu.



Menyadari akan kemiskinan mereka, ayah Malin Kundang pergi merantau untuk mendapatkan kehidupan dan pekerjaan yang lebih layak. Akan tetapi berbilang hari, bulan, dan tahun, ayah Malin Kundang tak pernah kembali. Tinggal ibu dan anak yang malang.

Ibu Si Malin Kundang telah melupakan ayah Malin Kundang. Ia bekerja membanting tulang untuk mengisi perut mereka. Pekerjaan apapun dilakukan asalkan halal. Perempuan itu sangat menyayangi Malin Kundang. 

Bertahun-tahun mereka lewati, kini Malin Kundang sudah beranjak remaja. Si Malin Kundang kini sudah mulai bisa bekerja dan membantu ibunya mencari nafkah. Ketampanan, kecerdasan dan ketangkasannya memikat banyak orang. Balutan baju buruk bertambal-tambal tidak lagi dapat menutupi pesonanya. Hingga, suatu hari seorang nakhoda kaya raya bersandar di pantai di kampung nelayan itu. Ia mengajak Malin Kundang untuk ikut berlayar bersamanya.

Dengan berat hati ibu Malin Kundang melepaskan kepergian anaknya. Ia hanya mengharapkan anaknya itu selalu ingat padanya dan kampung halamannya jika telah sukses merantau dalam pelayarannya. 

Singkat cerita, ikutlah Malin Kundang berlayar dalam kapal besar itu. Ia dengan cepat menjadi orang kepercayaan dan kesayangan nakhoda kaya. Semua suka padanya. Ia cepat belajar dan bertumbuh menjadi lelaki dewasa yang kuat.

Pada suatu pelayaran mereka, kapal itu diserang perompak yang amat ganas. Nakhoda dan semua awak kapal terbunuh. Barang-barang berharga dan bermacam perhiasan dirampas. Untung nasib, para bajak laut itu tak menyadari Malin Kundang yang bersembunyi dalam suatu lubang sempit di dalam kapal. Tak ada barang apapun yang disisakan di kapal itu saat para perompak meninggalkan dan menenggelamkannya. Berhari-hari Malin Kundang terkatung-katung di tengah samudra hingga akhirnya terdampar di sebuah desa yang sangat kaya. Desa itu sangat subur dan pelabuhannya sangat maju.

Di desa ini Malin Kundang ditolong orang-orang desa. Ia kemudian memulai hidup baru dengan bekerja. Dengan cepat ia disukai banyak orang. Ia dengan cepat pula menjadi saudagar yang kaya raya. Rupanya, kecerdasan, ketampanan, dan ketangkasan serta pengalaman hidupnya yang banyak telah mengantarkannya kepada kesuksesan. Ia kemudian menikah dengan seorang putri saudagar yang kaya. Saudagar itu memiliki banyak kapal-kapal besar untuk urusan perdagangannya. Malin Kundang bersama istrinya yang cantik jelita kemudian sering bepergian dalam urusan perniagaan.

legenda Malin Kundang anak durhaka
Malin Kundang malu dengan keadaan ibunya yang tua renta dan compang-camping
Di kampung halamannya, berita tentang keberhasilan Malin Kundang telah sering didengar oleh ibunya yang kini telah menjadi tua dan renta. Perempuan tua itu sangat merindukan anaknya. Ia yakin suatu saat anaknya yang gagah dan kaya itu akan menjemputnya. Setiap sore ia menantikan Malin Kundang di dermaga. Ia berharap Malin Kundang akan menjemputnya.

Pada suatu sore yang tenang, sebuah kapal besar merapat ke dermaga tempat di mana ibu Malin Kundang duduk setia menanti. Ketika si saudagar kaya pemilik kapal dan dan istrinya keluar berdiri di haluan kapal, yakinlah ibu Malin Kundang bahwa saudagar kaya itu adalah anaknya. Baju yang indah dan segala perhiasan yang menempel di tubuh anaknya itu tidak membutakan matanya. Ia masih dapat mengenali Malin Kundang. Perempuan tua itu semakin yakin ketika ia melihat bekas luka di tangan anaknya itu. Luka bekas terjatuh ketika Malin Kundang mengejar anak-anak ayam.

Ibu Malin Kundang langsung memeluk anaknya ketika saudagar itu turun dari kapal bersama istrinya. Ia mengucapkan kegembiraannya bahwa Malin Kundang anaknya telah menjadi orang yang berhasil dalam perantauan. 

Akan tetapi, sungguh di luar dugaan ibunya. Malin Kundang merasa malu memiliki ibu yang tua renta dengan baju yang buruk compang-camping. Di hadapan istrinya, ia mengatakan bahwa ia bukanlah anak dari perempuan tua itu.

Sungguh amat terluka hati ibu Malin Kundang. Anak satu-satunya yang sangat disayanginya itu telah menyakitinya. Ia berusaha meyakinkan Malin Kundang bahwa ia memang ibunya. Tetapi Malin Kundang yang hanya karena perasaan malu mempunyai ibu yang buruk rupa terus berusaha menyanggah. Ia bahkan menjadi marah. Malin Kundang membentak dan mendorong ibunya hingga terjatuh ke tanah.

Akhirnya, perempuan tua itu menyerah. Sambil menangis Ia menadahkan tangan dan berdoa. 
“Ya Allah, jadikanlah anak durhaka ini sebagai kisah untuk pelajaran berharga di masa datang. Jadikanlah ia batu karena telah durhaka kepada ibu kandungnya sendiri.”

Si Malin Kundang yang kesal dan marah segera mengajak istrinya naik ke kapal. Mereka segera mengangkat sauh dan berlayar. Tetapi hanya sekejap, badai datang menerjang. Ombak samudra bergulung-gulung. Kapal Malin Kundang yang besar dan kuat diombang-ambingkan, hingga pecah terbelah. Malin Kundang jatuh ke laut dan terdampar di pantai. Ia berusaha meminta ampun kepada ibunya, tetapi kutukan telah datang. Ketika ia bersimpuh, petir menyambar. Semua telah terlambat. Malin Kundang berubah menjadi batu. Ia menjadi pelajaran bagi siapapun yang durhaka kepada ibu.

http://www.belajaringgris.net/dongeng-bahasa-inggris-bawang-merah-dan-bawang-putih-1930.html

Friday, February 12, 2016

kisah joko tarub dan 7 bidadari


Suatu hari Jaka Tarub berangkat berburu di kawasan Gunung Keramat. Di gunung itu terdapat sebuah telaga tempat tujuh bidadari mandi.
Jaka Tarub mengambil selendang salah satu bidadari. Ketika 7 bidadari selesai mandi, enam dari tujuh bidadari tersebut kembali ke kahyangan. Sisanya yang satu orang bingung mencari selendangnya, karena tanpa itu ia tidak mampu terbang.
Jaka Tarub muncul datang menolong. Bidadari yang bernama Dewi Nawangwulan itu bersedia ikut pulang ke rumahnya. Keduanya akhirnya menikah dan mendapatkan seorang putri bernama Dewi Nawangsih.
Selama hidup berumah tangga, Nawangwulan selalu memakai kesaktiannya. Sebutir beras bisa dimasaknya menjadi sebakul nasi. Suatu hari Jaka Tarub melanggar larangan Nawangwulan supaya tidak membuka tutup penanak nasi. Akibatnya kesaktian Nawangwulan hilang. Sejak itu ia menanak nasi seperti umumnya wanita biasa.
Maka, persediaan beras menjadi cepat habis. Ketika beras tinggal sedikit, Nawangwulan menemukan selendang pusakanya tersembunyi di dalam lumbung. Nawangwulan pun marah mengetahui kalau suaminya yang telah mencuri benda tersebut.
Jaka Tarub memohon istrinya untuk tidak kembali ke kahyangan. Namun tekad Nawangwulan sudah bulat. Hanya demi bayi Nawangsih ia rela turun ke bumi untuk menyusui saja.
Pernikahan Nawangsih
Jaka Tarub kemudian menjadi pemuka desa bergelar Ki Ageng Tarub, dan bersahabat dengan Brawijaya raja Majapahit. Pada suatu hari Brawijaya mengirimkan keris pusaka Kyai Mahesa Nular supaya dirawat oleh Ki Ageng Tarub.
Utusan Brawijaya yang menyampaikan keris tersebut bernama Ki Buyut Masahar dan Bondan Kejawan, anak angkatnya. Ki Ageng Tarub mengetahui kalau Bondan Kejawan sebenarnya putra kandung Brawijaya. Maka, pemuda itu pun diminta agar tinggal bersama di desa Tarub.
Sejak saat itu Bondan Kejawan menjadi anak angkat Ki Ageng Tarub, dan diganti namanya menjadi Lembu Peteng. Ketika Nawangsih tumbuh dewasa, keduanya pun dinikahkan.
Setelah Jaka Tarub meninggal dunia, Lembu Peteng alias Bondan Kejawan menggantikannya sebagai Ki Ageng Tarub yang baru. Nawangsih sendiri melahirkan seorang putra, yang setelah dewasa bernama Ki Getas Pandawa.
Ki Ageng Getas Pandawa kemudian memiliki putra bergelar Ki Ageng Sela, yang merupakan kakek buyut Panembahan Senapati, pendiri Kesultanan Mataram.

Analisis Kisah Jaka Tarub
Babad Tanah Jawi adalah naskah sejarah Kesultanan Mataram. Pemberitaan tentang Panembahan Senapati dan para penggantinya memang mendekati fakta sejarah. Akan tetapi kisah-kisah sebelum Panembahan Senapati cenderung bersifat khayal, terutama seputar Kerajaan Majapahit.
Ada yang berpendapat, Kesultanan Mataram didirikan oleh keluarga petani, bukan keluarga bangsawan. Oleh karena itu, demi mendapat legitimasi dan pengakuan dari rakyat Jawa, diciptakanlah tokoh-tokoh mitos yang serba istimewa sebagai leluhur raja-raja Mataram.
Dalam hal ini, tokoh Nawangsih yang dinikahi Bondan Kejawan disebut sebagai wanita istimewa. Nawangsih merupakan anak campuran antara manusia dan bidadari. Kisah ini mengingatkan pada tokoh Ken Arok dalam Pararaton. Pihak Majapahit juga ingin menunjukkan bahwa leluhur mereka, yaitu Ken Arok adalah manusia istimewa setengah dewa.

JAKA TARUB
Adegan 1
Dahulu kala dipinggir sebuah desa, hiduplah seorang yang bernama Nyi Randa Tarub, Ia tinggal bersama anaknya yang bernama Jaka Tarub yang suka berburu di hutan.
Jaka tarub: Bu, saya saya ingin berburu di hutan
Nyi Tarub: baiklah anakku, hati hati
Adegan 2
Ditengah hutan, disebuah telaa ada tujuh bidadari sedang asyik mandi, Jaka Tarub berbunyi disemak – semak memperhatikan gadis – gadis itu.
Bidadari 1 : adik – adik kita mandi dsisini saja ya
Bidadari 2: ya kak
Bidadari 3: ya kak, udaranya juga sejuk
Bidadari 4: ih ….. kakak
Bidadari 5: nih….
Bidadari 6: sudah kita mandi saja
Bidadri 7: iya kak

Jaka Tarub : semua gadis – gadis ini cantik. Apakah mungkin mereka bidadari, hah …. Apa itu? Aku harus memiliki sari dari mereka.
Bidadari 1: adik – adik hari sudah gelap mari kita kembali ke khayangan
Dewi : selendangku ……? Ya tuhan selendangku hilang.
Bidadari 1 : hilang
Bidadari2 : bagaimana mungkin?
Bidadari 4: ayo kita cari!
Bidadari 3: oh…. Hari sudah gelap, kita harus pergi dari sini
Dewi : tapi bagaimana mungkin?
Bidadari 5: kami tidak bisa berbuat apapun, adik … terpaksa kau kami tinggalkan
Dewi : tidak kak tunggu aku
Jaka Tarub : hai … gadis, apa yang terjadi padamu?
Dewi : tuan tolong aku, aku bidadari dari khayangan selendangku hilang, saudaraku meninggalkanku. Aku tak punya siapa – saipa.
Jaka tarub: oh, sungguh malang nasibmu. Aku bermaksud menolongmu, apa kau mau ikut pulang dengan denganku?
Dewi : terimakasih, namaku Nawang Wulan, siapa namamu?
Jaka tarub : orang memanggilku Jaka Tarub
Akhirnya Dewi Nawang Mulan mengikuti Jaka tarub, nawang wulan tidak tahu kalau ternyata jaka tarublah yang mengambil selendangnya.
Sesampainya dirumah ibunyapun kaget melihat Jaka tarub membawa seorang wanita.
Jaka tarub : BU Jaka Pulang
Nyi Tarub : ya Alloh jaka kemana saja kau ini, dan siapa dia?
Jaka Tarub : tenanglah bu, ini nawang wulan aku menemukanya seorang diri di Hutan, bolehkah dia tinggal disini seorang diri dihutan, bolehkah dia tinggal disini.
Nyi Tarub: baiklah, mari seilahkan masuk di gubukku ini
Jaka Tarub : sebaiknya selendang ini kutaruh disini

Hari – hari berlalu, akhirnya Jaka Tarub memperistri Dewi Nawang Wulan, namun kebahagian mereka terganggu karena tidak lama setelah mereka menikah Nyi tarub meninggal .
Tetapi pada suatu hari terjadi peristiwa yang merupakan awal malapetaka.
Dewi : kakang jaka, aku sedang menanak nasi tolong kau jaga dan jangan kau buka kukusan itu.
Jaka Tarub : baiklah akan kujaga
Jaka Tarub : hah….!!!, hanya setangkai padi pantas padi yang ditanaknya panats bsaja padi dilumbungku tak pernah habis.
Dewi : kakang kau telah membuka kukusan ini. Sekarang aku tidak bisa menanak nasi hanya dari setangkai padi . aku harus menumbuk padi.
Jaka tarub : maafkan aku isteriku, apa kukusan itu tidak bisa diperbaiki lagi?
Dewi : tidak bisa kakang
Jaka Tarub : maafkan aku isteriku, maafkan aku
Sejak saat itu dewi nawang wulan harus menumbuk padi, tentu saja padi dilumbungnya cepat habis
Dan pada seuatu hari saat Dewi nawang mengambil padi lumbungnya ia menemukan sesuatu.
Dewi : oh selendangku, apa kakang jaka yang mengambilnya? Tapi kenapa ia pura – pura tidak tahu?

Dewi : kakang jaka… aku mohon pamit ke khayangan
Jaka Tarub : dewi tunggu dulu memang aku salah….!
Aku mohon maaf
Dewi : kau telah menipuku selama ini kakang, apa kakang mengira akan dapat berbuat sedemikian lamanya?
Jaka tarub : aku mohon isteriku, tetaplah disini!!
Dewi: tidak kakang, aku akan tetap pergi, kehidupan dibumi tidak cocok unutkku.
Jaka tarub : oh nawang wulan, apap ini tidak bisa dibiarakan baik – baik?
Dewi : tidak kakang … kodratku adalah sebagai bidadari dan aku harus kembali ke khayangan
Dengan hati teriris jaka tarub menyaksikan isterinya terbang. Demikianlah kisah jaka Tarub dan Dewi Nawang Wulan.

keong mas


Pada zaman dahulu ada sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Daha. Di kerajaan itu hidup dua orang putri yang begitu cantik. Putri itu bernama Dewi Galuh dan Candra Kirana. Kedua putri Raja tersebut hidup serba kecukupan dan juga sangat bahagia.
Suatu hari, datang seorang pangeran dari Kerajaan Kahuripan. Pangeran itu sangat tampan ia bernama Raden Inu Kertapati. Pangeran itu datang ke kerajaan Daha dengan maksud ingin melamarCandra Kirana. Kedatangan pangeranpun sangat disambut baik oleh Raja yang akhirnya Candra Kirana dan Pangeran Inu pun bertunangan.
Namun Dewi Galuh iri atas pertunangan mereka karena ia piker Pangeran Inu lebih pantas untuk dirinya. Dengan begitu Dewi Galuhpun pergi ke nenek sihir untuk meminta supaya Candra Kirana itu di sihir menjadi sesuatu hal yang menjijikan dan raden Inu menjauhinya.
Nenek sihir langsung mengabulkan keinginan Dewi Galuh dan menyihir Candra Kirana menjadiKeong Emas dan membuang Keong emas itu ke sungai.
Suatu hari, ada seorang nenek yang sedang mencari ikan dengan jala, dan keong emas pun tersangkut di Jalanya si nenek. Keong emaspun di bawa oleh sang Nenek ke rumahnya dan di simpan di tempayan. Keesokan harinya sang Nenek mencari ikan lagi, namun tak satupun ikan yang di dapatnya dan akhirnya si Nenek memutuskan untuk pulang saja.
Ketika sang Nenek tiba di rumah, tiba-tiba ia kaget karena sudah tersedia makanan yang sangat enak di mejanya. Sang Nenekpun heran dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri siapa yang mengirim semua makanan itu.
Kejadian it uterus berulang ketika sang Nenek pergi dari rumahnya, suatu hari sang Nenek ingin tahu dan mengintip siapa sebenarnya yang mengirim masakan itu. Secara tida-tiba sang nenekpun kaget karena Keong emas yang di tempayannya itu berubah menjadi seorang gadis yang begitu cantik. Lalu gadis itu langsung masak dan menyiapkannya di meja, karena sang Nenek sangat penasaran, sang Nenek pun menghampiri dan menegur putri yang cantik itu.
“Siapa kamu wahai putri yang cantik? Dan dari manakah asalmu?”. Tanya sang Nenek
“Aku seorang Putri dari Kerajaan Daha Nek, aku disihir menjadi Keong emas oleh seorang Nenek Sihir atas perintah saudariku karena ia iri padaku”. Jelasnya candra Kirana
Setelahnya ia menjelaskan asal-usul dirinya, iapun berubah kembali menjadi Keong emas. Sang nenekpun begitu heran.
Sementara itu, Pangeran Inu tak mau diam saja ketika ia mengetahui kalau Candra Kirana hilang. Iapun dengan segera mencari tahu keberadaannya dengan menyamar menjadi rakyat biasa. Nenek sihir yang jahat itupun mengetahui tujuannya pangeran Inu dan akhirnya si Nenek sihir menyamar menjadi burung gagak.
Raden Inu Kertapati kaget ketika ia melihat burung gagak yang bisa berbicara dan juga mengetahui tujuannya. Sang Pangeran menganggap kalau burung itu sakti dan menuruti kemauannya, padahal Raden Inu diberikan jalan yang salah oleh si burung gagak itu.
Di tengah-tengah perjalanan sang Pangeranpun bertemu dengan seorang kakek yang sedang kelaparan, sang Raden pun memberinya ia makan. Sang Kakek tua itu ternyata orang yang sangat sakti sehingga ia menolong sang Pangeran dari burung gagak tersebut dengan memukul burung itu dengan tongkatnya sehingga sang burung berubah menjadi asap.
Sang Pangeranpun menceritakan perjalannya kepada sang kakek, dan sang kakek menyuruh Raden untuk pergi ke Desa Dadapan. Setelah menghabiskan waktu beberapa hari, sampailah ia di Desa Dadapan tersebut dan mendekati sebuah gubuk dengan niatan ingin meminta seteguk air karena perbekalannya sudah habis.
Ketika ia melihat dari balik jendela, ia sangat terkejut sekali, ternyata di dalam gubuk itu ada Candra Kirana yang sedang memasak.
Karena pertemuannya itu Candra Kiranapun akhirnya trelepas dari sihir dan mereka pun akhirnya kembali ke istana dengan membawa sang nenek yang baik hati itu juga.
Candra Kiranapun menceritakan semua perbuatan Dewi Galuh kepada baginda Kertamarta. Sang Bagindapun meminta maaf atas kejadian itu kepada putrinya Candra kirana dan sang putripun demikian.
Sementara itu Dewi Galuh mendapat hukuman atas perbuatannya itu, namun karena ia takut mendapatkan hukuman itu akhirnya Dewi Galuhpun melarikan diri ke hutan.
Pangeran Inu Kertapati dan Putri Candra Kiranapun akhirnya menikah dengan pesta yang begitu meriah hingga akhirnya mereka hidup bahagia.

https://en.wikipedia.org/wiki/keong_Mas

timun mas

Pada zaman dahulu kala, ada seorang nenek tua yang tinggal dekat dusun sunyi di rumah tua di pinggir hutan. Awalnya dusun tersebut keadaannya begitu damai juga ramai, namun ketika seorang raksasa datang dan tinggal di hutan tersebut masyarakat ketakutan dan memilih untuk tinggal dirumah saja.
Sang Nenek tak merasa takut kepada sang raksasa seperti para masyarakat lainnya, karena sang Raksasa itu suka memakan hewan-hewan yang ada di hutan. Karena dihutan sudah tidak ada lagi hewan yang harus dimakan, sang Raksasa pun merasa terganggu dan akhirnya ingin memakan manusia saja.
Sang Raksasa akhirnya sampai di rumah sang Nenek dan nenek pun bertanya kepaada sang Raksasa:
“Hai Raksasa, Apa yang membawamu kemari?” Tanya sang Nenek
“Saat ini aku ingin memakan seorang perempuan, apa kau memilikinya?” Tanya sang Raksasa
Sang nenekpun langsung menjawab lagi pertanyaan sang Raksasa itu.
“Sebenarnya aku juga dari dulu ingin memiliki anak perempuan, namun belum punya hingga sekarang, tapi tujuanku bukan untuk aku makan, tapi aku ingin memeliharanya dan juga ingin membesarkannya”. Jawab sang Nenek
“Hmmm… kalau begitu tunggulah sebentar”. Kata sang Raksasa yang pergi kedalam hutan mengambil biji-bijian dan kembali lagi kepada sang nenk memberikan biji-bijian tersebut.
Sang Nenek pun langsung bertanya, “Biji mentimun ini untuk apa?”
“kau tanam saja langsung biji itu, hingga nnati akan berbuah sebesar ukuran manusia, dan ketika itu aku akan datang lagi kepadamu”. Sang Raksasa menjelaskan dan kembali lagi ke dalam hutan.
Sang Nenekpun akhirnya menanam biji mentimun itu karena sangat ingin sekali memiliki anak perempuan. Biji mentimunpun kahirnya tumbuh dan akhirnya sebesar manusia. Sang Nenekpun begitu senang dan terharu karena keinginannya dari dulu tercapai juga.
Ketika bulan purnama tiba, sang Nenek merasa sangat lelah sekali karena seharian sudah mencari kayu bakar yang ia jual dan sisanya untuk di pakai olehnya.
Ketika pagi hari datang, sang nenek sangat terkejut karena sudah ada sarapan di mejanya dengan secangkir the hangat di sebelah tempat tidurnya.
“Hei,,, yang membutkanku sarapan ini siapa?” Sang Nenek bertanya dan heran
“Aku Nek…” suara tredengar dari balik pintu.
Sang Nenekpun sangat terkejut karena ada wanita cantik yang datang kepadanya.
“Tuan puteri ini siapa namanya?” sang Nenek terpesona oleh kecantikannya.
“Aku adalah Timun Emas Nek, biji mentimun yang sudah nenek tanam”. Jelasnya sang Timun Emas.
Sang Nenekpun sangat merasa bahagia dan seketika merasa sedih.
“Kenapa Nenek bersedih?, Bukankah Nenek menginginkan anak perempuan dari dulu?”. TanyaTimun emas kepada Sang Nenek.
Sang Nenek ternyata mengingat pesan dari Raksasa bahwa jika anak perempuan itu sudah ada akan membawa anak perempuan itu. Sang Nenek pun kebingungan karena di sisi lain ingin membesarkan seorang anak perempuan, namun disisi lain juga harus memberikannya kepada sang Raksasa untuk di makan.
“Timun Emas, lebih baik kau pergi dari sini, aku lebih senang kamu pergi dari pada harus di makan oleh sang Raksasa”. Sang nenek pun berkata seperti itu sembari memberikan bekal berupa jarum, biji timun, terasi dan garam.
“Bawalah semua bekal ini, jika kamu merasa dalam bahaya taburkanlah”. Jelas Sang Nenek.
Tak lama setelah nenek berkata seperti itu, sang Raksasapun secara tiba-tiba datang dan menagih kepada sang Nenek, sang Nenek pun langsung menyuruh Timun Emas untuk lari sekencang-kencangnya untuk menyelamatkan diri dri sang Raksasa yang sedang kelaparan itu.
Namun sayang sang Raksasa pun melihta Timun Emas berlari kedalam hutan, dan sangRaksasapun berlari mengejarnya. Timun Emaspun ingat pesan sang Nenek jika sedang dalam bahaya taburkanlah semua yang ia bawa, yang akhirnya Timun Emas pun menaburkan biji mentimun itu di hutan yang akhirnya dengan seketika hutan itu menjadi tanamaan mentimun yang begitu besar dan melilit kkaki Raksasa yang mencoba mengejar Timun Emas.
Namun kekuatan raksasa itu masih bisa menahan lilitan itu. Lalu Timun Emaspun menebarkan jjarum yang akhirnya berubah menjadi tanaman bambu yang begitu tajam sehingga dapat melukai kaki Raksasa. Namun sang Raksasa masih bisa melewati pohon bambu itu.
Akhirnya Timun Emas sampai di tepi sungai yang besar, lalu Timun Emas menebarkan garam yang dengan seketika sungai berubah menjadi lautan yang begitu dalam, namun bagi sang Raksasa itu bukanlah hal yang berat.
Hingga akhirnya Timun Emas menebarkan terasi pada sebuah danau, dan dengan seketika danau itu berubah menjadi lumpur hidup yang akhirnya sang Raksasapun dihisap olehnya hingga tenggelam.
Akhirnya Timun Emaspun merasa lega karena sang Raksasa sudah terkubur di dalam lumpur hidup tadi. Yang akhirnya Timun Emaspun kembali ke rumah sang Nenek dan mengucapkan terima kasih hingga merekapun hidup bersama dengan bahagia.
https://dongengkakrico.wordpress.com/cerita/cerita-rakyat-timun-mas/

Tuesday, February 9, 2016

dongeng kancil mencuri ketimun

Pada saat itu disebuah hutan dekat pemukiman hidup se ekor hewan bernama kancil, dia adalah se ekor hewan yang cerdik, pintar dan cerdas, namun karena cuaca sangat cerah, angin berhembus sepoi-sepoi dan alunan ranting dan dedaunan membuat si kancil menjadi ngantuk dan tertidur pulas. pada beberapa saat kemudian ada suara hewan yang ramai berlari-larian dan ber teriak-teriak sehingga membangunkan si kancil.

"Ayo cepat lari.... selamatkan dirimu ada bencana datang...!!!!" suara hewan lain berteriak-teriak panik, si kancilpun kaget, kancil mendengar suara itu semakin lama semakin mendekat kearah kancil dan kemudian kancil melihat se ekor kambing dan bertanya kancil pada si kambing "hae kambing... ada apa kamu berlari-larian seperti itu?" jawab kambing "ada kebakaran hutan cil... ayo cepat lari mencari tempat yang aman". 

Kancil pun tanpa berfikir panjang terus berlari dengan kencang dan mendahului rombongan hewan yang ber lari lebih dulu. Setelah berlari dengan kencang, perasaan kancil tidak enak dan berhenti sejenak lalu berkata "Lho... dimana hewan-hewan yang lain..??" ternyata kancil sudah berlari sangat jauh dan terjauh dari musibah dan sampai pada suatu daerah yang tidak dikenal oleh kancil "wah... aku sekarang ada di daerah mana ya... aku kok gak kenal daerah ini... " dengan wajah lesu dan nafas ter engah-engah akhirnya kancil beristirahat. setelah hilang rasa capeknya, kancil berjalan-jalan untuk melihat situasi di sekeliling daerah yang baru di kenalnya itu.

Tak lama kemudian terdengar "krucuk... krucuk... krucuk..." dan kancil pun berhenti dan mendengarkan dengan teliti, ternyata suara itu berasal dari perut sikancil. si kancil bingung "ow.. ternyata itu suara dari perutku, wah.. aku harus nyari makan nih..." si kancil pun berusaha untuk mencari makan, dan akhirnya si kancil tiba di sebuah pinggir hutan.

Di pinggir hutan itu mata kancil melotot sambil berkata dalam hati "wow...!!!!!" ternyata kancil melihat sebuah ladang dengan tanama sayur mayur yang hijau dan segar. Segera kancil mendekat kesebuah ladang itu, semakin mendekat kancil melihat ada sebuah tanaman kesukaanya yaitu mentimun, "Wah.. pucuk di cinta ulam pun tiba.." berkata kancil dalam hati. Dengan muka lesu dan perut keroncongan kancil pun segera mengambil makanan kesukaanya , "Huh.... Enak....!!!" kata kancil sambil mengelus perutnya yang kenyang.

Setelah kenyang si kancil mencari tempat yang aman untuk berteduh, karena siang itu cerah dan angin sedikit bertiup spoi-sepoi akhirnya kancil tertidur dengan di iringi daun yang bergoyang.

Tak lama kemudian ada pak tani pemilik ladang sayur dan ladang mentimun itu datang lalu melihat sebagian dari ladangnya berantakan "wah... ladangku kok berantakan begini.. siapa yangmelakukan seperti ini? pasti ini ada hewan yang merusak tanamanku" pak tani terus membebahi ladangnya yang rusak sambil bergunam "awas ya... akan ku basmi siapa yang merusak tanamanku.." 

Sementara itu kancil terbangun dari istirahatnya, dari tempat itukancil melihar ada se orang manusia yang tinggi besar berwajah garang "Wuih... siapa itu? orang kok klihatannya kejam buanget... wow.. takut...!!!" kancil terus saja memperhatikan pak tani dan menunggu pak tani pergi "kok lama ya... pak tani kok gak pergi-pergi... aku sudah ketagian ingin makan buah kesukaanku.." 

Dan.... hari mulai sore dan pak tani meninggalkan ladangnya. sesampai dirumah pak tani membuat sebuah boneka yang terbuat dari gambut yang menyerupai manusia untuk di pasang di tengah ladangnya.

sementara pak tani meninggalkan ladangnya kancil mendatangi ladang dengan wajah yang cukup gembira karena makanan kesukaannya sudah siap dimakan lagi. "Kriuk.. kriuk.. kriuk.." suara kancil memakan ketimun, setelah kenyang kancil meninggalkan ladang dan mencari tempat untuk ber istirahat dimalam hari.

Dan... sampai pada dini hari pak tani datang ke ladang membawa boneka yang dibuatyna tadi sore, pak tani menaruh bonekanya tepat di tengah ladang itu dan di sekitar boneka itu ada sebuah jebakan kurungan untuk menangkap hewan yang merusak tanamannya. Setelah terpasang bonekanya pak tani pulang dan ber istirahat dirumah. 

Pagi pun sudah datang, matari yang merah sudah terlihat, suara burung-burung berkicau dan hewan lain mulai bergemruh membangunkan si kancil dari mimpi yang indah diladang mentimun "Huam... ternyata sudah pagi...!!! olah raga dulu ah... biar segar, biar lemas otot-ototku". Seperti biasa kancil suka berolah raga setelah bangun tidur dan melemaskan otot yang kaku agar kembali lebih segar lagi. Setelah beberapa saat kemudian kancil berjalan-jalan, kancil merasa lapar.. dan kembali lagi ke ladang pak tani untuk mencari makan.

Setelah hapir sampai kancil berhenti sejenak lalu tercengung....!!! "Siapa itu? itu bukan pak tani yang kemarin.. ah.. tunggu dulu sampai tidak ada orang.." akhirnya si kancil menunggu untuk menunda sarapan paginya. Sudah lama sekali kancil menuggu ternyata pak tani kok tetap ada di ladang "tumben nih pak tani di ladang betah amat.. " sikancil bergerutu dalam hati. 

Setelah luama buanget si kancil menunggu paktani pergi, ternyata tetap saja pak tani tidak pergi-pergi (penulis : "yo mesti gak pergi-pergi lha itu boneka sawah kok...!!!") akhirnya si kancil tidak tahan lagi dan sikancilpun memutuskan untuk pergi keladang "ah... masa bodoh kebetulan pak tani gak pergi-pergi, daripada mati kelaparan aku datangi saja pak tani sekalian meminta maaf... siapa tahu nanti setelah minta maaf aku di kasih mentimun satu ladang ini hahahaha..." kancil sedang berhayal rupanya.

Kancil mulai berjalan dan mendekati boneka pak tani, kancil memanggil pak tani dengan suara yang keras "pak tani.... " kancil bengong, "pak tani kok diam saja ya... apa pak tani marah dengan aku karena kemarin sudah mencuri ketimunnya.." di panggil lagi sama kancil "pak tani..." kancil bengong lagi "wah iya.. aku langsung minta maaf saja sama pak tani" kancil ber suara dalam hati. akhirnya kancil meminta maaf pada pak tani "pak tani.. aku minta maaf sudah mencuri dan merusak tanaman pak tani," si kancil bengong lagi.. dalam hati berkata "pak tani kok diam saja ya..." anggapan kancil pak tani sudah memaafkan perbuatannya itu, akhirnya kancil bertanya pada pak tani "pak tani aku boleh ya mengambilnya lagi aku dari tadi belum makan.." kancil bengong lagi dan berkata dalam hati "pak tani kok diam ya... brarti pak tani membolehkan makan tanamannya tak makan" dan si kancil menoleh kanan kiri dan akhirnya melihat tumpukan mentimun dan berkata lagi dalam hati "wah ternyata pak tani sudah memaafkan, buktinya aku sudah di siapkan makanan yang segar untuk aku makan... wah... cocok sekali dengan hayalanku.."

Tak lama kemudian perut si kancil semakin lama semakin keroncongan, dengan gembiran dan tidak sabar kancil pun langsung menuju tumpukan mentimun dan buah-buah segar, oh.. ternyata si kancil tidak tahu kalau itu jebakan. 

dengan tergesah-gesah kancil datang ke jebakan pak tani, karena tidak hati-hati si kancil melewati tali jebakan sehingga si kancil masuk kedalam kurungan perangkap pak tani.

(Ternyata semua keberhasilan dengan merugikan orang lain belum tentu akan terus berjalan dengan lancar, sesekali pasti akan gagal)

"Tolong... tolong... tolong..." kancil terus ber teriak meminta tolong, tak ada satupun yang bisa menolong kancil. sesampai sore hari pak tani datang untuk melihat jebakannya. ternyata pak tani berhasil. dengan wajah yang kesal "oh.. ini ternyata yang merusak tanamanku dan mencuri mentimunku, baiklah nanti malam kamu akan ku jadikan menu makan malam yang lezat" kancil pun takut dan berteriak "ampun... ampun... ampun... aku jangan di jadikan menu makan malam mu pak tani.. kasihani aku.. aku disini hanya sebatang kara..." sikancilpun akhirnya menyesali perbuatannya itu dan dia mulai jera dengan perbuatannya, pak tani tanpa pandang bulu langsung membawa pulang si kancil.

Setelah sesampai dirumah pak tani istirahat. pada saat istirahat sikancil ditaruh di dekat anjing milik pak tani. kancil merasa takut dan resah karena dia akan tamat riwayatnya dengan menu makan malam pak tani. akhirnya kancil berfikir dan mngotak atik pikiran "Bagaimana ya bisa keluar dari kurungan ini?" 

Tak lama berselang kemudian kancil melihat si anjing milik pak tani sedang berjalan-jalan di sekitar rumah pak tani dan dipanggil anjing itu oleh kancil "woe.. anjing.." si anjing berhenti berjalan dan mejawab "Heh.. kamu siapa? aku kok baru melihatmu disini?" 

jawab kancil "aku kancil... aku memang baru datang disini" 

anjing bertanya lagi "ada apa kamu disini?" 

kancil menjawab "hey.. anjing ayo kesini pelan-pelan jangan keras-keras bicaranya" 

anjing akhirnya mendatangi si kancil "ada apa cil?" 

si kancil mejawab "begini critanya.. nanti malam ada acara yang hebat njing.." 

anjing berkata "acara hebat bagaimana?" 

sikancil berbicara "lho.. apa kamu tidak tahu? nanti malam aku akan di ajak pak tani untuk menghadiri sebuah pesta yang meriah, tapi aku tidak mau sebenarnya, kalau kamu mau aku bisa bilang pada pak tani agar kamu yang menggantikan aku dan aku akan menggantikanmu menjaga rumah, bagaimana menurutmu?"

si anjing berfikir dan berkata "ah.. kamu pasti bohong, seumur-umur aku disini aku tidak pernah diajak pak tani pergi ke pesta tp kamu baru disini saja sudah diajak pergi ke pesta"

si kancil "lha.. maka dari itu mumpung aku tidak mau kamu gantikan saja aku, nanti aku akan bilang sama pak tani, aku kan teman dekat pak tani"

akhirnya si anjing termakan bujuk rayu kancil
kata si anjing "baiklah.. tapi bagaimana caranya cil..."

si kancil "begini kamu buka pintu krungan dari depan dan kurungan akan terbuka, saat terbuka aku akan keluar dan aku segera masuk dalam kurungan ini"

si anjing "ok.. aku paham cil maksudmu, mari kita lakukan.."

akhirnya anjing melakukan intrupsi dari kancil dan akhirnya kurungan terbuka dan segera sikancil keluar dan si anjing segra menggantikan posisi si kancil. 

si kancil "ok.. bagus banget ini, oh ya anjing, kamu tunggu sebentar disini ya? aku akan pergi menemui pak tani dan akan aku bilang bahwa kamu siap menggantikan aku"

anjing "ok cil.. jagan lama-lama soalnya aku sudah tidak sabar lagi untuk pergike pesta"

si kancil "iya.. nyante saja.."

akhirnya kancil pergi meninggalkan anjing dalam kurungan dan tidak kembali lagi, dengan kejadian itu kancil sadar bahwa semua yang bukan miliknya tidak berhak dia miliki, jika dipaksakan akan mendapat hukuman yang setimpal.

http://bukuampuh.blogspot.com.tr/2013/06/dongeng-si-kancil-mencuri-ketimun.html




sekian semoga bermanfaat...